Saturday, 31 May 2008

Dari Cannes Bicara Pembajakan


PR Besar Swasta dan Pemerintah

Aksi para bandit melakukan pembajakan atas hasil-hasil industri musik kini kian merajalela. Para pengusaha hiburan musik, khususnya para artis penyanyi dan musisi kewalahan dalam upaya memerangi aksi pembajakan yang sangat merugikan ini.


Berbagai keluhan sekaligus harapan besar agar masalah ini bisa dipecahkan, mengemuka pada konferensi sehari di arena MIDEM (Marché international de disques et l'Edition Musicale/ Pasar Bursa Musik Internasional dan Semua Industri Musik) 2000 de Cannes yang berlangsung Minggu (23/1) di Palais des Festival, Cannes, Perancis Selatan.

Dalam pidato pembukaan yang disampaikan oleh Presiden Asosiasi Industri Rekaman Perancis, Jean-Loup Tournier, sempat disinggung kenyataan bahwa sekarang praktik pembajakan atas hak-hak cipta sudah menjadi sebuah fenomena global. Kini, ujarnya, sudah saatnya pemerintah ikut ambil bagian dalam seluruh upaya yang selalu dilakukan pihak swasta guna memerangi kejahatan yang amat merugikan para pengusaha dan artis di belantika musik. "Dalam beberapa kasus, kami mendapati pihak kepolisian seperti tak berdaya menghadapimasalah ini," katanya pada pembukaan konferensi itu seperti dilaporkan wartawan Kompas Mathias Hariyadi, dari Cannes.


Menyikapi masalah ini, tambahnya, sudah saatnya para pengusaha musik bekerja sama lebih intensif lagi. Tahap berikutnya, kerja sama bisa diperluas dengan para pengusaha lain yang bergerak dalam industri fashion yang juga sering menjadi korban aksi pembajakan. Senada dengan itu, Iain Grant yang bertindak sebagai moderator sidang juga menyampaikan harapan agar kerja sama antara swasta-pemerintah lebih digalakkan lagi, terutama mengingat perkembangan terakhir ini di mana aksi pembajakan sudah menjadi semacam "gurita" kejahatan internasional.


Pameran industri musik

Di luar arena konferensi internasional tentang perlindungan atashak-hak cipta, di sejumlah ruangan di Palais des Festival juga berlangsung pameran semua hasil industri musik, mulai dari peralatan rekaman, hasil rekaman, dan semua hal tentang industri musik. Indonesia yang membuka satu stan di salah satu sudut di lantai satu gedung Palais des Festival menjadi salah satu peserta, bersama sedikitnya 147 perusahaan rekaman dari 22 negara di seluruh dunia.


Selain dimaksudkan sebagai ajang memamerkan semua hasil industri rekaman, pameran ini juga menjadi semacam forum informal bagi para pengusaha hiburan musik untuk bertemu muka, melakukan penjajakan dan melihat berbagai kemungkinan untuk bekerja sama memproduksi kaset atau CD. Di hari pertama pameran mulai tampak satu-dua pengusaha industri rekaman musik dari negara lain mengunjungi stan Indonesia, dan melakukan pembicaraan intensif untuk menjajaki kemungkinan kerja sama itu.


Seperti dialami musisi Dwiki Dharmawan, yang mendapat tawaran kerja sama dari perusahaan Tout Crin (Kanada) untuk rekaman dan tur, Eugen Muller AG (Swiss) untuk kerja sama membuat opera cross over, perusahaan multimedia Audioatlas.com (AS) untuk kerja sama promosi Krakatau 2000 di jaringan internet dan menjual produksi Krakatau 2000 lewat e-commerce, TV5 Perancis yang minta video klip Krakatau 2000 untuk tayangan acara World Music di jaringan televisi itu, serta sejumlah perusahaan rekaman dari Australia, Korsel, AS, Thailand, dan Radio France International untuk wawancara khusus.


Sehari sebelumnya, di arena yang sama dilangsungkan NRJ Music Awards, sebuah acara khusus untuk para undangan VIP di mana sejumlah artis musik dari berbagai belahan dunia diundang datang guna menerima penghargaan. Penyanyi kulit hitam dari AS, Tina Turner, menerimapenghargaan khusus bersama Bono dari grup musik U2. Penghargaan istimewa kategori penyanyi perempuan jatuh ke tangan Mariah Carey (AS) dan Mylene Farmer (Perancis), sementara piala kategori penyanyi pria diserahkan kepada aktor Will Smith (AS) dan David Halliday (Perancis).

Para pendatang baru di dunia musik pun mendapat keberuntungan, yakni Tina Arena (Internasional) dan Helene Segara (Perancis). Lewat albumnya My Love is Your Love Whitney Houston mendapat penghargaan, dan Helene Segara pun sama lewat Innamorento. Sementara grup/duonya adalah kelompok Texas (Internasional) dan Zebda (Perancis). Piala untuk konser terbaik jatuh ke tangan Mylene Farmer (Perancis). Judul lagu terbaik tahun ini adalah Mambo No 5 (Internasional) dan Tomber la Chemise (Perancis). (RYI)

Photo Credit: Kompas/Mathias Hariyadi
Solene Chavanne de Cannes

Written live from Côte d'Azur, Cannes, Nice by Mathias Hariyadi
Published by Kompas, Tuesday 20 January 2000
Database Kliping MATHIAS HARIYADI
203.130.222.210 Dari MIDEM 2000 de Cannes:
Perlu Kerja Sama Swasta-Pemerintah untuk Perangi Pembajakan
KOMPAS - Halaman: 9
Penulis: RYI
Ukuran: 4668
Dari MIDEM 2000 de Cannes

No comments: