Ceria Bersama Jazz Merah Putih
JAZZ adalah magnet. Begitu saksofon ditiup Bill Saragih, gitar dipetik Ireng Maulana, dan tembang Route 66 dilantunkan, kontan orang hanyut dalam suasana ceria. Ketika pentas musik jazz bernuansa ceria ini terjadi di sebuah ruang terbuka yang luas, maka goyangan tubuh disertai pekikan antusias penonton langsung membahana ke sudut-sudut Tamansari-tempat digelarnya Jazz Merah Putih '99.
Yang pasti, acara tiga malam pentas Jazz Merah Putih '99 di kompleks Lippo Karawaci, Tangerang (Jawa Barat) yang berakhir tadi malam ini berlangsung sangat semarak. Tak hanya karena di situ ada Ireng Maulana, Bill Saragih, Margie Segers, Ermy Kulit, Dewa Budjana, Tohpati, Kiboud Maulana, dan Embong Rahardjo. Lebih dari itu, penampilan para penyanyi dan musisi jazz yang sudah kondang itu juga berhasil menggelorakan antusiasme dan keceriaan di tengah ratusan penonton yang ingin menikmati menu utama acara; sebuah parade keceriaan jazz.
Penampilan Margie Segers saat membawakan Come with Me Now! -tembang jazz populer-nya Tania Maria- di lantai dasar Supermal Karawaci, Sabtu (28/8) malam lalu adalah satu contohnya. Yakni, ketika jazz secara sadar dipersepsikan sebagai satu jenis musik yang paling fleksibel sekaligus melahirkan suasan ceria di telinga pendengarnya. Begitulah jazz yang enak terdengar di telinga, meski mulut tengah asyik mengunyah siomay. Atau betapa nikmatnya mendengarkan jazz sambil ngobrol santai di bawah tenda-tenda parasol sembari mulut tanpa henti mengunyah kacang goreng.
Tak ada suasana serius sepanjang pentas Jazz Merah Putih '99 yang dikoordinir oleh Ireng Maulana Associates dan manajemen Lippo Karawaci pimpinan Yopie Rusli (37) ini. Dibanding pentas musik klasik yang serba serius dan pop yang serba wuah, pentas Jazz Merah Putih '99 ini
justru melahirkan suasana rileks dan bersahabat. Bill Saragih menyanyi sambil sesekali meneguk air mineral. Sementara Ireng Maulana nimbrung begitu saja agar bisa ber-jamz session dengan Bill Saragih & His Juniors.
***
YANG menarik, jarak agaknya tak terlalu menjadi persoalan bagi pecinta jazz. Meski kawasan Lippo Karawaci berjarak tak kurang 40 km dari jantung Kota Jakarta, hajatan jazz ini nyaris tak pernah sepi penonton. "Kalau tak suka jazz, bagaimana mungkin saya mau pergi jauh-jauh ke sini?" ungkap Halim Shahab, pengusaha swasta yang Jumat lalu tampak memboyong anak-istrinya menyaksikan pentas ini.
Panggung sederhana di satu sudut Tamansari dibangun untuk para pengisi acara. Di tengah arsitektur bergaya amphitheatrum Romawi kuno ini, panggung utama di Tamansari itu tak terlalu menjadi pusat dari seluruh perhatian publik. Satu panggung lebih kecil lain dibangun di lokasi lain.
Selain suasana ceria, atmosfer guyub dan iklim kekeluargaan ikut mendominasi pentas Jazz Merah Putih '99 ini. Maka di tengah alunan jreng...jreng... gitar Kiboud Maulana, publik bisa dengan mudah memekikkan keceriaannya memuji penampilan penyanyi gaek Iskandar saat melantunkan Still Got the Blues. Begitu pula para penonton muda-mudi yang berpacaran, sembari menikmati petikan duet gitar Budjana dan Tohpati.
Celotehan dan komentar akrab sekalian pecinta jazz jadi warna sendiri dalam Jazz Merah Putih '99 ini. Ketika Margie Segers di atas pentas, seorang penonton mengajukan request agar mendendangkan Come with Me Now!-nya Tania Maria. Margie pun menyambut cerita. Itulah Jazz Merah Putih '99. (Mathias Hariyadi)
"BLUES" - Penyanyi Iskandar dan Kiboud Maulana dalam Jazz Merah Putih '99 yang berlangsung Jumat-Minggu (27-29 Agustus) di Lippo Karawaci, Tangerang, Jabar. Tembang Still Got the Blues yang mengalir dari panggung menghangatkan suasana.
Photo credit and caption: Kompas/Mathias Hariyadi
Written and posted by Mathias Hariyadi
Published by Kompas, Monday 30 August 1999
Source: Database Kliping MATHIAS HARIYADI
125.160.216.33
Ceria Bersama Jazz Merah Putih '99
KOMPAS - Senin, 30 Aug 1999 Halaman: 25
Penulis: HARIYADI, MATHIAS
Ukuran: 3870
No comments:
Post a Comment