Sunday 18 May 2008

Long Torso Astari Rasjid

Astari Bermain Tanah Liat

TANAH liat biasanya menimbulkan konotasi kotor, basah, dan hitam. Namun bagi perupa Astari Rasjid (46), benda ini justru menjadi barang mainan mengasyikkan sekaligus menyumbang inspirasi.


Olahan tangan Astari bisa mengubah seonggok tanah liat jadi sebuah patung torso menawan, menggemaskan, sekaligus punya ciri seni kental. Dan pameran seni instalasi long torso selama sebulan penuh di Galeri Padi, Bandung yang berakhir 10 Mei lalu menjadi medium Astari mengkomunikasikan refleksinya tentang fenomena artifisialisme manusia.


"Long torso adalah bagian penting busana kebaya. Itu biasa digunakan untuk membentuk definisi atas bentuk tubuh yang ramping, tegak, penuh wibawa dan agar penampilan pemakainya terlihat lebih cantik dan menggairahkan. Padahal untuk semua itu, perempuan tersebut harus menderita sesak napas," ungkapnya di studionya, Jumat (21/5) malam.


Di balik keindahan berkebaya, tambahnya, long torso memang bisa menonjolkan keindahan namun sekaligus juga bisa menyembunyikan ciri identitas personal si pemakainya yang sebenarnya. Jadi jangan heran bila kemudian lahir istilah pseudo-security sebagai judul resmipameran Astari untuk sembilan buah long torso yang digantungi tali lawe dan berbandul jimat merah seperti yang telah dipamerkan bersama karya para seniman Asia-Pasific di Bandung itu.

Tentu kerja serius buat Astari, karena ia harus mengolah tanah liat itu bersama bahan resin dengan bronze sebagai finishing-nya. Apa-lagi ia masih harus menambahnya dengan atribut-atribut lain. "Atribut menjadi bahasa metafora saya untuk mempertanyakan fungsi kebaya dan long torso yang bermuka dua: mempercantik penampilan tetapi sekaligus menyembunyikan identitas diri sebenarnya," jelasnya.


Kini Astari masih sibuk menciptakan patung-patung lain untuk memeriahkan pameran di Bentara Budaya Yogyakarta akhir bulan ini. Usai di Yogya, barulah dia akan membuat pameran tunggal di Bali dan berikutnya di Singapura menjelang pergantian milenium nanti.
(Mathias Hariyadi)

Written and posted by Mathias Hariyadi
Published by Kompas, Sunday 23 May 1999
Photo credit: Kompas/Mathias Hariyadi
Source: Kompas Database Kliping MATHIAS HARIYADI
222.124.45.2
Nama dan Peristiwa
KOMPAS - Minggu, 23 May 1999
Halaman: 12
Penulis: RYI

Ukuran: 2107

No comments: