Thursday 26 February 2009

Jawi


Noyu-nayu baskara titimangsa, nut ubenge cakra manggilingan, angslupe sang hyang pratangga pati haywa kongsi kalyan Sang hyang Badra, wimbuh irawan lelimengan matemah tuwuh lelumbungan, coblong, grahana budaya lan basa jawi ing tengah ari.

Seratipun: Ki Jogogati

Tuesday 24 February 2009

Cara menggoda jadul ...


Wektu aku cilik biyen, senengane nggodani buruh linting Gudang Garem: "srigunting klepeg-klepeg, wong nglinting ambune apeg". Buruhe wektu semana pada mlaku sikil.

Tapi jaman wis berubah. Buruhe saiki wis pada numpak sepeda pancal, sing rupane ayu numpak honda (lho?!!), kuta Kediri macet, maklum 40.000 cacahe, mungkin luwih. Lan jarene kanca-kancaku, nggodane buruh saiki wis malih redaksine: "wis nduk ora usah nyambut gawe wae (dina iki), melua aku wae". (karepe: toh oleh-olehanmu engko ya pada).

Apa iki modernisasi ya?

Geguritane Mas Pandu

Monday 23 February 2009

Pater Noster versi Betawi

Babe kite nyang ade di surge

Dikudusin name Loe ye Beh ye

Datengleh kerajaan Loe di bumi atawe di surge sono

Jadileh ape nyang Loe mau deh Beh

Bagiin dong bocah2 Loe ini makanan secukupnye

Dan ampunin 'deh aye dari segale sale kate ato ape kek Nyang kage
berkenan di ati Babe
same kayak aye nih juge ngampunin sesame aye.

Dan jauhin aye dari nyang ja'at ja'at yah,
'pan Loe 'Beh nyang bosnye kerajaan
dan kuase selame lamenye.

Udahan dulu ye 'Beh, Amiiiiin

Sunday 22 February 2009

Tenang itu bukan tidak ramai

Tenang itu tidak ramai, tetapi semarak
Semarak itu meriah, tetapi tidak urakan
Tenang itu tidak urakan, tetapi tertib
Tertib itu rapi, tetapi tidak tegang

Tenang itu tidak tegang tetapi sunyi
Sunyi itu sepi tetapi tidak mati
Tenang itu tidak mati, tetapi kreatif
Kreatif itu aktif, tetapi tidak kacau

Tenang itu tidak kacau, tetapi hening
Hening itu diam, tetapi tidak bisu
Tenang itu tidak bisu, tetapi bersuara
Bersuara itu befirman dan tidak berteriak

Ia tidak akan berteriak atau
menyaringkan suaranya atau
Memperdengarkan suaranya di jalan (Yes 42,2)
Sebab Tuhan berfirman
Maka semuanya jadi (Mz 33,9)



Jadi


Tenang itu semarak dan meriah
Tenang itu tertib dan rapi
Tenang itu sunyi dan sepi
Tenang itu kreatif dan aktif
Tenang itu hening dan diam
Tenang itu bersuara dan berfirman
Sebab Tuhan berfirman maka semuanya jadi (Mz 33,9)


Jadi


Tenang itu tidak ramai dan tidak urakan
Tenang itu tidak urakan dan tidak tegang
Tenang itu tidak tegang dan tidak mati
Tenang itu tidak mati dan tidak kacau
Tenang itu tidak kacau dan tidak bisu
Tenang itu tidak bisu dan tidak berteriak

Ia tidak akan berteriak atau
menyaringkan suaranya atau
Memperdengarkan suaranya di jalan (Yes 42,2)

Buluh yang patah terkulai
Tidak akan diputuskannya
Dan sumbu yang pudar nyalanya
Tidak akan dipadamkannya
Tetapi dengan setia Ia akan menyatakan hukum (Yes 42,3)

Tidak berteriak itu cuma senyum
Senyum itu tenang
Tenang itu senyum
Mempesona
Indah
dan Agung...

Memoar pada sebuah dinding, Juni 1984, Mertoyudan

Friday 20 February 2009

Cerita GOKIL neh...


Takkala Temperatur Terik Terbakar Terus, Tukang Tempe Tetap Tabah,
"Tempe-tempe" , Teriaknya.
Ternyata Teriakan Tukang Tempe Tadi Terdengar
Tukang Tahu, Terpaksa Teriakannya Tambah Tinggi, "Tahu...Tahu. ..Tahu... !"
"Tempenya Terbaik, Tempenya Terenak, Tempenya Terkenal!!", Timpal Tukang
Tempe.

Tukang Tahu Tidak Terima,"Tempenya Tengik, Tempenya Tawar, Tempenya
Terjelek.... !" Tukang Tempe Tertegun, Terhenyak, "Teplakkk... !" Tamparannya
Tepat Terkena Tukang Tahu.

Tapi Tukang Tahu Tidak Terkalahkan, Tendangannya Tepat Terkena Tulang
Tungkai Tukang Tempe . Tukang Tempe Terjengkang Tumbang! Tapi Terus Tegak,
Tatapannya Terhunus Tajam Terhadap Tukang Tahu.

Tetapi, Tukang Tahu Tidak Terpengaruh Tatapan Tajam Tukang Tempe Tersebut,
"Tidak Takut!!" Tantang Tukang Tahu.

Tidak Ternyana Tangan Tukang Tempe Terkepal, Tinjunya Terarah, Terus
Tonjokkannya Tepat Terkena Tukang Tahu, Tak Terelakkan! Tujuh Tempat Terkena
Tinjunya, Tonjokan Terakhir Tepat Terkena Telak. Tukang Tahu Terjerembab.

"Tolong.. Tolong.. Tolong..!", Teriaknya Terdengar Tinggi. Tetapi Tanpa
Tunda Tempo, Tukang Tempe Teruskan Teriakannya, " Tempe .. Tempe .. Tempe
...!!" Tukang Tahu Tambah Teriak Tararahu.. Tararahu, Tandingin Tararempe..
Tararempe...

Practice Team work

TEAM = Together Everyone Achieve More




Masyarakat kita sudah mengakrabi kebiasaan bagus yang populer disebut gotong royong. Bahasa Jawa memaknai kegiatan itu dengan sebutan akrab: sambatan.


Dalam bergotongroyong, setiap individu menyumbangkan masing-masing kompetensinya untuk bekerjasama. Bukan hanya sekedar bersama-sama bekerja.


Pola ini membuka kemungkinan setiap kekurangan akan dilengkapi oleh satu sama lain. Filosofi Jawa menyebutnya sebagai tumbu oleh tutup. Setiap pribadi akhirnya saling melengkapi dan menjadi suatu kekuatan yang luar biasa; jauh lebih besar dari pada jika suatu pekerjaan itu dikerjakan sendiri.
Sebuah perusahaan merupakan suatu organisasi individu-individu yang bekerjasama sedemikian rupa sehingga suatu proyek hanya akan berhasil diselesaikan bila masing-masing komponen mengerjakan tugas-tugasnya dengan sebaik-baiknya.


Pihak manajemen bertugas saling berkoordinasi antarbagian: masing-masing komponen unit seperti bagian keuangan, produksi, pengadaan, marketing, HRD, dan lain-lainnya bisa “dimonitor” dan diarahkan untuk mencapai arah dan tujuan bersama. Manajemen mensinkronkan perencanaan dan langkah bersama.


Sementara pihak pekerja dituntut mampu melaksanakan tugas sebagaimana telah direncanakan oleh atasannya di level manajemen masing-masing. Semua dilaksanakan sesuai koordinasi di tingkat manajemen.
Keberhasilan yang berhasil diraih merupakan buah kerjasama. Integrasi dalam usaha menjadikannya bukan sekedar bekerja bersama-sama di bawah atap yang sama.


Sebatang lidi tidak bisa digunakan untuk menyapu. Namun bila batang-batang lidi itu dikumpulkan menjadi satu, maka “satuan” batang lidi itu akan menjadi kekuatan baru yang berdaya guna untuk menyapu dan membersihkan halaman.


Demikian dinyatakan dalam Injil Matius 18: 19-20.
“Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab dimana dua atau tiga orang berkumpul dalam NamaKu, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."
*) A. Sony H. Waluyo membuka usaha jasa terjemahan di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Exercise to maintain good health

Stay focus on your job

Do not get into trouble

Aim for greater heights

Rely on your trusted partner to watch your back

Save for rainy days

Rest and relax

Always smile when your boss is around

Nothing is impossible


1. DENDAM DAN BENCI
Hati manusia selalu berubah-ubah, sekarang marah mungkin besok lusa sudah reda, bahkan mungkin lebih baik lagi terhadap kita. Kerap kita terluka oleh kemarahan orang lain terhadap kita, tetapi hendaknya kita bersabar dan tidak perlu mendendam dan membenci atau membalasnya untuk memuaskan ego kita, karena dendam dan benci adalah perangkap setan yang bisa membawa kehancuran bagi ke dua belah pihak, berdoalah memohon kepada "ALLAH" untuk mengatasi perasaan kita dan selalu berpikir positif.

2. TAK TAHU
Keberanian mengatakan "TAK TAHU" untuk hal yang tidak kita ketahui jauh lebih menenangkan dan dihormati daripada ingin terlihat SERBA TAU. Sesungguhnya "ALLAH" Maha tau kalau kita Tidak Tahu, jadi lebih baik jujur, lalu kita berikhtiar untuk menemukan jalan memperbanyak ilmu.

3. PEKA ILMU
Hati yang bersih akan peka terhadap ilmu, apa yang dilihat, didengar, dirasa akan menjadi samudera ilmu yang membuatnya kian bijak, arif dan tepat dalam menyikapi hidup ini. Orang yang iri dan dengki, segala hal bisa jadi masalah bukan menjadi ilmu. Orang yang minder juga demikian, ilmu seolah tertutup baginya karena sungkan dan segan. orang yang sombong apalagi, semua hal dianggap sepele atau kurang selevel, sehingga tak membuatnya tergerak mengambil pelajaran dari hal yang dialami orang lain.

4. HINDARI KONFLIK
Konflik biasanya terjadi karena SAYA BENAR dan KAMU SALAH. Untuk menghindari konflik berilah kesempatan hati untuk mengatakan "Kita Benar" dan "Dia pun Boleh jadi Benar", Dengan demikian akan mudah mencari solusinya. Ubah ubah cara pandang dari negatif menuju positif.

5. KONSISTEN BERBUAT BAIK
Mustahil semua orang akan menyukai kita, walaupun kita telah berbuat baik semaksimal mungkin. jadi tidak usah aneh dan kecewa apabila orang yang kita baiki ternyata bahkan berbuat kurang ajar atau menyusahkan kita. Terus saja berbuat yang terbaik karena itulah yang akan kembali kepada kita. Serendah-rendahnya tujuan adalah mendapat penghargaan dan pengakuan dari orang lain. Semulia-mulianya tujuan adalah mendapat penghargaan dan kasih sayang dari "ALLAH"


Thanks to Mr.Prayudi atas Inspirasi-nya

Seorang anak lahir setelah 11 tahun pernikahan. Mereka adalah pasangan yang saling mencintai dan anak itu adalah buah hati mereka. Saat anak tersebut berumur dua tahun, suatu pagi si ayah melihat sebotol obat yg terbuka. Dia terlambat untuk ke kantor maka dia meminta istrinya untuk menutupnya dan menyimpannya di lemari. Istrinya, karena kesibukannya di dapur sama sekali melupakan hal tersebut.

Anak itu melihat botol itu dan dengan riang memainkannya. Karena tertarik dengan warna obat tersebut lalu si anak memakannya semua. Obat tersebut adalah obat yang keras yang bahkan untuk orang dewasa pun hanya dalam dosis kecil saja. Sang istri segera membawa si anak ke rumah sakit. Tapi si anak tidak tertolong.

Sang istri ngeri membayangkan bagaimana dia harus menghadapi suaminya. Ketika si suami datang ke rumah sakit dan melihat anaknya yang telah meninggal, dia melihat kepada istrinya dan mengucapkan 3 kata.

PERTANYAAN :
1. Apa 3 kata itu ?
2. Apa makna cerita ini ?
JAWABAN :
(1) Sang Suami hanya mengatakan "SAYA BERSAMAMU ISTRIKU"

Reaksi sang suami yang sangat tidak disangka-sangka adalah sikap yang proaktif. Si anak sudah meninggal, tidak bisa dihidupkan kembali. Tidak ada gunanya mencari-cari kesalahan pada sang istri. Lagipula seandainya dia menyempatkan untuk menutup dan menyimpan botol tersebut maka hal ini tdk akan terjadi.

Tidak ada yang perlu disalahkan. Si istri juga kehilangan anak semata wayangnya. Apa yang si istri perlu saat ini adalah penghiburan dari sang suami dan itulah yang diberikan suaminya sekarang. Jika semua orang dapat melihat hidup dengan cara pandang seperti ini maka akan terdapat jauh lebih sedikit permasalahan di dunia ini.

"Perjalanan ribuan mil dimulai dengan satu langkah kecil" Buang rasa iri hati, cemburu, dendam, egois dan ketakutanmu. Kamu akan menemukan bahwa sesungguhnya banyak hal tidak sesulit yang kau bayangkan.

(2) MORAL CERITA
Cerita ini layak untuk dibaca. Kadang kita membuang waktu hanya untuk mencari kesalahan orang lain atau siapa yang salah dalam sebuah hubungan atau dalam pekerjaan atau dengan orang yang kita kenal. Hal ini akan membuat kita kehilangan kehangatan dalam hubungan antar manusia.

Sifat Kepiting

Mungkin banyak yang tahu wujud kepiting, tapi tidak banyak yang tahu sifat kepiting. Di Filipina, masyarakat pedesaan gemar sekali menangkap dan memakan kepiting sawah. Kepiting itu ukurannya kecil namun rasanya cukup lezat. Kepiting-kepiting itu dengan mudah ditangkap di malam hari, lalu dimasukkan ke dalam baskom/wadah, tanpa diikat.

Keesokkan harinya, kepiting-kepiting ini akan direbus dan lalu disantap untuk lauk selama beberapa hari. Yang paling menarik dari kebiasaan ini, kepiting-kepiting itu akan selalu berusaha untuk keluar dari baskom, sekuat tenaga mereka, dengan menggunakan capit-capitnya yang kuat.

Namun seorang penangkap kepiting yang handal selalu tenang meskipun hasil buruannya selalu berusaha meloloskan diri. Resepnya hanya satu, yaitu si pemburu tahu betul sifat si kepiting. Bila ada seekor kepiting yang hampir meloloskan diri keluar dari baskom, teman-temannya pasti akan menariknya lagi kembali ke dasar. Jika ada lagi yang naik dengan cepat ke mulut baskom, lagi-lagi temannya akan menariknya turun? dan begitu seterusnya sampai akhirnya tidak ada yang berhasil keluar.

Keesokan harinya sang pemburu tinggal merebus mereka semua dan matilah sekawanan kepiting yang dengki itu..

Inti cerita
Begitu pula dalam kehidupan ini? tanpa sadar kita juga terkadang menjadi seperti kepiting-kepiting itu. Yang seharusnya bergembira jika teman atau saudara kita mengalami kesuksesan, kita malah mencurigai, jangan-jangan kesuksesan itu diraih dengan jalan yang tidak benar.

Apalagi di dalam hal yang mengandung unsur kompetisi, sifat iri, dengki, atau munafik akan semakin nyata dan kalau tidak segera kita sadari tanpa sadar kita sudah membunuh diri kita sendiri. Kesuksesan akan datang kalau kita bisa menyadari bahwa di dalam kompetensi yang penting bukan siapa yang menang, namun terlebih penting dari itu seberapa jauh kita bisa mengembangkan diri kita seutuhnya.

Jika kita berkembang, kita mungkin bisa menang atau bisa juga kalah dalam suatu persaingan, namun yang pasti kita menang dalam kehidupan ini.

Pertanda seseorang adalah 'kepiting':
1. Selalu mengingat kesalahan pihak luar (bisa orang lain atau situasi) yang sudah lampau dan menjadikannya suatu prinsip/pedoman dalam bertindak.
2. Banyak mengkritik tapi tidak ada perubahan
3. Hobi membicarakan kelemahan orang lain tapi tidak mengetahui kelemahan dirinya sendiri sehingga ia hanya sibuk menarik kepiting-kepiting yang akan keluar dari baskom dan melupakan usaha pelolosan dirinya sendiri.

Coba renungkan berapa waktu yang Anda pakai untuk memikirkan cara-cara menjadi pemenang. Dalam kehidupan bekerja, sosial, bisnis, sekolah, atau agama. Dan gantilah waktu itu untuk memikirkan cara-cara pengembangan diri Anda menjadi pribadi yang sehat dan sukses. Betapa pun banyaknya kucing berkelahi, selalu saja banyak anak kucing lahir... (Abraham Lincoln)

If Never, then so what?

If you never felt pain, Then how would you know that I am a Healer?
If you never had to pray, How would you know that I am a Deliverer?
If you never had a trial, How could you call yourself an overcomer?
If you never felt sadness, How would you know that I am a Comforter?
If you never made a mistake, How would you know that I am a forgiver?
If you knew all, How would you know that I will answer your questions?
If you never were in trouble, How would you know that I will come to your rescue
If you never were broken, Then how would you know that I can make you whole?
If you never had a problem,How would you know that I can solve them?
If you never had any suffering, Then how would you know what I went through?
If you never went through the fire, Then how would you become pure?
If I gave you all things, How would you appreciate them?
If I never corrected you, How would you know that I love you?
If you had all power, Then how would you learn to depend on me?
If your life was perfect, Then what would you need me for?
Love,
Jesus
Menawi mireng tiyang nyebat "Gudang Garam," mesthinipun para mitra Milis Jawa pirsa menawi punika satunggaling pabrik ses ingkang paling ageng ing kitha Kediri, kapara malah paling ageng ing Jawa Timur. Nanging jaman kula alit, antawis 45-30 tahun kepengker, saderengipun pabrik Gudang Garam madeg, kitha Malang punika sampun kesuwur minangka kitha rokok. Pabrik rokok ageng lan alit, kretek punapa dene putih (mboten mawi cengkeh) cacahipun ngantos las-lasan ing saindhenging tlatah Malang.

Pabrik ingkang paling ageng punika pabrik ses pethak, yen mboten lepat naminipun PT. Faroka lan produk-ipun merk Commodore, Kansas kaliyan Kresta. Nyuwun ngapunten menawi wonten klenta-klentunipun, wong kula namung ngandelaken emutan (taling) nalika asring dipun utus swargi Bapak tumbas ses merk-merk punika. Jaman semanten, Faroka sampun gadhah 'rumah dinas' kangge petingginipun awujud 'flat' ing jln. Semeru. Menawi pabrik kretek ingkang paling ageng punika PT. Bentoel. Lajeng wonten ingkang radi alitan kados Grendhel, Oepet, Pecoet, lan Bokor Mas. Taksih kathah malih pabrik-pabrik alit kados Banybiru, Lengkeng, Suket Teki, lsp.

Buruh pabrik rokok kala semanten sampun ewon cacahipun. Kathahipun prawan lan ibu-bu ingkang asalipun saking kampung lan desa sakupengipun kitha Malang. Meh sedaya nyambut dhamel minangka buruh linting. Kala semanten tumpakan (transportasi) dereng kathah kados sapunika. Angkutan kota (angkot) dereng wonten. Menawi badhe kesah tebih paling nggih numpak bis. Menawi mboten patos tebih saged numpak `demo' (sapunika sampun mboten wonten), bemo, becak utawi dokar. Wonten ugi cikar ingkang kala semtaen taksih ngangge ban kayu, `trayek'ipun mbedhah kitha saking daerah Sukun/Klayatan dateng Dinoyo, ning umumipun cikar-cikar punika namung momot bata, gentheng, punapa dene grabah.

Amargi tumpakan taksih langka, para buruh punika kedah bidhal mruput supados saged dumugi pabrik saderengipun jam enem enjang. Amargi kala semanten mboten saben tiyang gadhah arloji awit reginipun taksih awis, supados buruhipun saged nginten-nginten wekdal, Faroka ngungelaken tanda. Saben jam sekawan enjing Faroka masang sirene, ingkang kawastanan `soleng" (suling) ingkang mungel antawisipun setengah menit dangunipun. Suwantenipun suling saget kepireng saking desa-desa ing pinggiran kitha Malang.

Anggenipun ngungelaken kaambalan ngantos kaping 3, let setengah jam. Biyasanipun bakda
subuh para buruh wanita punika sampun ndlidir saking pinggiran kitha tumuju dateng pabrik-pabrik. Lampahipun sami rikat sanget, setengah mlajeng, lha wong lampahipun saking griya dumugi pabrik kapara tebih. Sontenipun, jam 3 sulingipun mungel malih, pratanda buruh sami laut lan wangsul. Lampahipun ugi rikat wangsul dateng ndesanipun supados saged dumugi griya saderengipun serap. Lampahipun para buruh punika ingkang asring kangge ngenyek tiyang ingkang lampahipun cepet. "Ojok cepet-cepet tah lah…mlakune koyok arek pabrikan."

Duka pinten dasa taun kepengker, Faroka dipun tumbas BAT. Rokok Commodore, Kansas lan Kresta mboten kasade malih. Kula mboten patos mangertos, nanging kabaripun pabrik punika ngawedalaken rokok Dunhill versi Indonesia. Kula ugi mboten mangertos nasibipun pabrik punika samangke. Sakjeg dipun tumbas BAT, sulingipun mboten mungel malih. Mbokmenawi amargi cacahipun buruh dipun suda awit BAT produksinipun sarwi mesin lan mboten mbetahaken buruh linting. Saged ugi buruh-buruh sampun saget tumbas arloji produk China (merk Semogaawet :-( ) saengga mboten mbetahaken suling, saged ugi amargi sapunika sampun kathah tumpakan maneka warni saengga para buruh mboten kedah bidhal
mruput. Jaman sampun ewah. Nanging nyek-nyekan "mlakune koyok arek pabrikan" taksih aring dipun angge.

Kaserat saking Mbak Dina Isyanti

Thursday 19 February 2009

Under Attack

Ambon Village Under Attack


Jakarta (Fides)

Catholic and Protestant residents of the predominantly Christian Rutong village in the Ambon mayoralty (Moluccas) had to cancel their worship services last Sunday, Jan. 13. Children and old people had to be quickly evacuated to neighboring safer villages as their houses suddenly came under attack by an unidentified group of gunmen shooting and throwing bomb. The attack forced Rutong residents to defend themselves with the help of security personnel from a Police Mobile Brigade regiment stationed in the nearby villages of Hutumury and Leahari.


One attacker was shot dead and four others were seriously injured, as police exchanged fire with the attackers, who were equipped with Russian Kalasnikhov AK-47 assault-rifles, Indonesian SS-1 rifles , and handmade bombs. Two Rutong residents identified as Mrs. Len Maitimu and Ferdinand Maspaitelo were also seriously injured and are still in intensive care at the Dr Houlussy General Hospital in Ambon, the Capital of Moluccas Province.


According to the national news agency Antara the violent incident occurred when a group of an unidentified gunmen threw a bomb at a house belonging to Ois de Fretes which then exploded in the yard. On Wednesday (Jan. 16) a local source told Fides that similar incidents have occurred several times in this predominantly Christian village, since sectarian violence in Maluku broke out in Ambon on Jan 19, 1999 , spreading throughout the Moluccas Archipelago.


A Police officer said the incident seemed to be a part of a series of attacks launched by various militant groups in their bid to disrupt the gradual return of stability in the city. The groups are believed to have connections with Muslim militant Laskar Jihad organization. Despite the state of emergency imposed by local authorities since July 20, 2000, a series of violent incidents have occurred, claiming hundreds of lives. (Fides 16/1/2002)

Peace and not violence in Ambon

Provocateurs go home! Religions want peace not violence

Jakarta (Fides)

The spirit of Assisi blows. While Pope John Paul II leads world religions in uniting efforts for building peace, in the Moluccas Indonesian Christians and Muslims "are ever more aware that they are being manipulated by provocateurs" Fides was told by a local resident who asked to remain anonymous.

"Both Catholic and Protestant Christian communities in the Moluccas want peace, not violence. We do believe that peace can only be achieved through dialogue. All forms of instigation to violence must stop," Bishop Petrus Canisius Mandagi MSC of Amboina diocese, was speaking to Fides after meeting with Indonesia’s Chief Minister for Security and Political Affairs, a retired General, Susilo Yudhoyono, in the provincial capital of Ambon over the weekend.

Last Saturday (Jan 26) Minister Susilo Yudhoyono chaired a Jakarta high-profile one-day mission to Ambon to access peace efforts in the city.

After meeting separately with both Catholic, Protestant-Christian leaders and previously with some leading Muslim figures at the governor’s residence at the capital, Minister Yudhoyono said that the two warring groups had shown the ability and desire to reconcile. "This despite some basic differences on certain points," Yudhoyono said speaking afterwards to reporters, adding that a special team consisting of ministers, security officers and local government officials has been set up to draft definitive action plans for talks between leading figures of the rival factions. "We hope that between six and nine months, the peace process will be finalized," Minister Yudhoyono added.

Meanwhile bomb blasts and gunfire rang out in the eastern part of Ambon city only hours after Jakarta’s high-profile entourage left the volatile Maluku Islands. Speaking to Fides this Monday afternoon (Jan 28), our local source said that blasts and gunshots had been heard again on Saturday night and Monday morning in several areas including Kebon Cengkeh, Mardika, Batumerah, and Karangpanjang.

Local troops later returned fire in the areas where the shooting took place, no causalities were reported. "Shootings and bomb blasts are supposed to instigate sentiments among believers who at present realize they have long been manipulated by provocateurs," a local resident spoke to Fides in terms of anonymity. The prolonged conflict between Protestants and Muslims, which broke out in January 1999, has caused the estimated slaughter of about 20,000 lives. (Fides 29/01/2002)