Thursday 22 May 2008

Lene Grawford Nystrom, the Barbie Girl of AQUA

Aqua, Semuanya Serba Air

OBSESI besar dan cinta mendalam akan air. Begitu Lene Grawford Nystrom (27), lead vocalist Aqua asal Denmark, menggambarkan obsesi grup musiknya akan semua hal berbau air. "Saya sendiri menyukai air yang memberi kesan tentang sebuah benda cair yang sifatnya serba lembut, halus, jernih, dan bening," kata penyanyi ini pada jumpa pers di CJ's Bar Hotel Mulia Senayan, Jakarta Pusat, pekan lalu.

Demi dan karena cinta akan air itulah Aqua lalu menamai semua albumnya dengan hal-hal berbau air. Tahun 1997 silam, mereka meluncurkan album pertama, Aquarium. Kini, kwartet beranggotakan Lene, Rene Dif (sebagai vokalis) dan Claus Noren serta Soren Rasted (sebagai komposer) ini meluncurkan album kedua, Aquarius. "Soalnya, air memang mengasyikkan," jelas Lene.
***
AIR sama dengan aqua. Aqua adalah kata Latin yang artinya air dalam bahasa Indonesia. Semula, kwartet yang lahir di Kopenhagen, Denmark, tahun 1989 ini mengambil nama Joyspeed sebagai identitas kelompok. Rupanya, nama ini tak banyak mendatangkan hoki. Debut single-nya, Itzy Bitzy, dengan garapan warna musik techno ternyata jeblok di pasaran. Belakangan, mereka ganti nama dengan Aqua yang menurut Lene punya kisah yang unik, sederhana, namun mengesankan.

"Saat itu, kami baru mulai rekaman di Universal Music. Di studio, tiba-tiba mata kami terpaku sebuah iklan besar dalam bentuk poster yang mengiklankan aquarium. Nah, mengapa kita tak mengambil aquarium sebagai nama baru grup?," tutur Lene mengawali kisahnya.

"Namun pikir punya pikir aquarium terlalu panjang. Kami sepakat mengambil bentuk pendeknya, aqua. Sejak itu kami resmi memakai nama Aqua, sebuah grup musik yang ingin bereksperimen dengan memadukan warna suara Rene yang cenderung nge-rap dengan tonasi rendah dan suara saya yang tinggi, kekanak-kanakan, sekaligus manja," tambahnya.

"Ternyata ramuan itu merupakan sukses besar", tandas perempuan kelahiran Tonsberg, Norwegia, yang semula berprofesi sebagai presenter acara permainan di sebuah stasiun teve lokal.

Hasil persenyawaan dua warna suara sangat kontras antara Rene yang cenderung ngebas dan Lene yang begitu tinggi inilah yang belakangan malah menjadi kekuatan Aqua. Boleh dikata, ini pula kini menjadi semacam icon Aqua: Lene sebagai lead vocalist dan di sana-sini Rene memberi gong, mengisi ruang-ruang kosong musik mereka.
***
Keberuntungan sering tak bisa diprediksi. "Kami sadar sepenuhnya, kunci sukses Aqua semata-mata karena faktor pasar yang menyukai kami. Lain tidak," kata Lene.

Ini bisa dimengerti. Soalnya, awal kisah perjuangan Aqua merebut simpati pasar rupanya tak secerah angka penjualan album-albumnya sekarang. "Kami pernah sangat jeblok, ketika grup kami masih bernama Joyspeed. Lebih menyedihkan lagi, kontrak-kontrak kami dengan sejumlah perusahaan rekaman juga dibatalkan," kata Rene Dif dan Lene kepada Kompas pada kesempatan welcome dinner sehari di hotel yang sama.

Namun Dewi Fortuna tak mau meninggalkan mereka. Berkat tembang Barbie Girl, nama Aqua meroket. Kali ini tidak hanya di Denmark, namun juga mulai merambah ke semua sudut dunia. Padahal, kata Rene, Barbie Girl lahir dari sebuah kebetulan.

Ketika itu, katanya, Soren baru saja datang dari sebuah acara pameran boneka-boneka Barbie. Saat pulang, ia bersenandung dan mulai bertingkah seolah-olah Barbie-nama boneka mainan anak-anak-betul-betul eksis. "Yang pasti, Barbie Girl telah membawa Aqua ke tangga sukses sekaligus sedikit sandungan," jelas Rene.

Gara-gara tembang dengan video klip yang menonjolkan Lene bak seorang gadis Barbie -lengkap dengan rambut blonde dan berpenampilan serba fun itu-US Mattel Inc. selaku pemegang lisensi boneka Barbie lalu berang dan menuntut MCA.

"Namun itu masa lalu," kata Rene. Soalnya, lantaran tembang Barbie Girl reputasi Aqua langsung naik daun. Mulai saat itu, dunia seakan-akan terbius kata-kata Lene yang dengan manja meneriakkan kalimat terkenal ini: "Life in plastic. It's fantastic!"

Padahal ketika Soren dan Claus (sebelumnya bekerja di sebuah pompa bensin) baru memutuskan bergabung dengan Rene dan Lene untuk mengerjakan ilustrasi musik (soundtrack) film anak-anak berjudul Fraekke Frida, gambaran sukses itu jauh dari benak mereka. Lewat Barbie Girl, Aqua melaju cepat bersama Roses Are Red, Oh My Oh, dan tentu saja Dr Jones.

Meski telah sukses menciptakan satu image baru di blantika musik dunia sebagai grup musik dengan warna pop sangat kental, namun Aqua tetap saja tak mau meninggalkan ciri khasnya sebagai grup kwartet penggemar berat air. Cobalah tengok website mereka di http://www.aqua.dk, di situ akan terlihat bagaimana dunia serba air masih mengobsesi Aqua. (Mathias Hariyadi)

Foto: Kompas/Mathias Hariyadi

PENGHARGAAN-Lene Grawford Nystrom (27) dan Rene Dif (33), keduanya vokalis utama grup musik Aqua dari Denmark, mendapatkan anugerah platinum dari Universal Music Indonesia.

Written and posted by Mathias Hariyadi
Published by Kompas, Saturday 8 July 2000
Photo credit and photo caption by Mathias Hariyadi
Source: Kompas, Aqua Semuanya Serba Air * Hobi
KOMPAS - Sabtu, 08 Jul 2000
Halaman: 26
Penulis: HARIYADI, MATHIAS
Ukuran: 5162

No comments: