PENCURI dimana
pun tak mengenal batas lokasi kejahatan. Tak terkecuali di gereja dan
lingkungan sekitarnya. Kalau di situ bisa mendapatkan korban dengan
mudah, maka tak ayal wilayah ‘sakral’ seperti gereja berikut lapangan
parkir, gua Maria pun ikut disasar untuk memperdaya korbannya. Apalagi
kalau disertai iming-iming bisa dengan cepat mampu menggaruk
keuntungan hasil kejahatannya dengan sekali libas, maka jutaan rupiah
siap berpindah tangan.
Kejahatan dengan modus operandi
‘baru’ sekaligus ‘jitu’ dengan cara menyaru diri (menyamar) sebagai
romo (pastur) sudah berkali-kali terjadi di beberapa paroki di Keuskupan
Agung Jakarta. Yang terakhir terjadi di Gereja Paroki Santa Anna, Duren
Sawit, Jakarta Timur, usai misa kedua hari Minggu (21/4) lalu.
Korbannya
seorang ibu. Dia telah diperdaya melalui ‘permainan pesona’ oleh
komplotan penjahat yang semuanya menyaru diri sebagai romo (pastur).
Mereka ini punya daya kemampuan khusus mampu ‘menggiring’ emosi korban
hingga yang si ibu ini sampai dibuat percaya bahwa mereka itu benar-benar
pastur. Baru ketika korban sudah dibuat ‘tak berdaya’ sekaligus
‘percaya’ bahwa mereka itu pastur, teknik berikutnya adalah menguras
harta benda korban melalui kemampuan hipnotis.
Ketika Redaksi Sesawi.Net
mencari informasi mengenai tindak kejahatan di lingkungan Gereja Paroki
Santa Anna Duren Sawit, Pastur Dedomau Djatmika da Gomez SJ langsung
membenarkan hal itu. “Korban sudah melaporkan kasusnya kepada Romo
Joseph (Pastur Kepala Paroki—red.),” ungkap Romo Dedomau SJ kepada Sesawi.Net, Kamis (26/4) pagi.
Modus operandi
Kejadiannya
bermula di depan Gua Maria di areal gereja dimana ibu yang malang itu
baru berdoa khusus, usai mengikuti misa kedua di hari Minggu lalu.
Ketika tengah khusuk berdoa di depan Gua Maria, korban tiba-tiba saja
didatangi oleh seorang penjahat dan mengaku bernama Romo Wahyu.
Hebatnya
lagi, penjahat dengan kedok menyaru diri sebagai "Romo Wahyu" ini
mengaitkan dirinya sebagai asisten Romo Loogman MSC (almarhum).
Sebagaimana diketahui masyarakat luas, almarhum Romo Loogman MSC di
Purworejo (Jawa Tengah) memang dikenal luas sebagai pastur dengan
keahlian khusus di dunia supranatural yang lazim disebut ‘radhiestesia’.
Dengan
‘menjual’ nama besar mendiang Romo Loogman MSC yang sangat terkenal di
dunia pengobatan alternatif ini, tak ayal ibu yang menjadi korban
kejahatan ini langsung terkesiap. Apalagi ketika relung isi hatinya yang
mungkin tengah galau bisa ‘dibaca’ oleh penjahat menyaru diri sebagai
romo ini.
Perangkap
telah dipasang dan ‘mangsa’ pun terjerat kena pengaruh ‘daya pikat’
berupa sapaan hangat. Ibu itu mulai ‘dikuasai’ emosinya oleh penjahat
yang kemudian menawarkan ‘jurus mautnya’ yang kedua yakni dengan
mendoakan korban agar segera terbebaskan dari segala kegalauan. Juga
memberkatinya lazimnya seorang romo.
Hebatnya
lagi, romo gadungan itu kemudian memperkenalkan korban kepada jaringan
komplotannya. Lagi-lagi, seorang romo lain yang sudah mengambil posisi
di areal parkir gereja disodorkan oleh pelaku kejahatan pertama kepada
korban. Kepada korban, lagi-lagi romo gadungan kedua ini langsung ‘main
tembak’ : “Ibu sedang galau ya?”
Kontan
saja, ketika isi hatinya “disapa’ dengan amat-amat ramah oleh kedua
pastur gadungan itu, luluhlah seketika sang korban ketika diajak oleh
kedua pastur gadungan itu untuk sebuah sesi pertemuan pribadi pada
kesempatan lain.
Photo credit: ilustrasi
Artikel terkait:
Awas, Penipu Menyaru Pastur dengan Daya Hipnotis Berkeliaran di Gereja (2)
Mari Kenali Cara Pastur Gadungan Memperdayai Korbannya (3)
No comments:
Post a Comment