Wednesday, 2 May 2012

“Age of Heroes”, Jangan Pulang Selamat tanpa Hasil

JANGAN ragu menembak anak buahmu sendiri. Satu kalimat perintah dibisikkan kepada Mayor Jones (Sean Bean) oleh Colonel Archer (Sebastian Street), sesaat sebelum misi  operasi rahasia bersandi Grendel Ops digelar pasukan komando Inggris.

Saking rahasianya operasi penyerbuan di Denmark dengan misi utama mencuri perangkat lunak sistem deteksi dini radar Pasukan Nazi Jerman, Grendel Ops harus dilaksanakan dengan satu catatan penting: tidak boleh gagal.

Kalau pun harus gagal –semisal anggota pasukan komando Inggris berhasil ditangkap tentara Nazi Jerman—perintah segera menembak kawan sendiri harus dilaksanakan. Ini demi jangan sampai misi operasi militer dengan tujuan super penting ini   bocor.

Befehl ist befehl. Perintah adalah perintah. itu menjadi jimat Hitler dalam mengelola kekuasaan tak terbatasnya terhadap Pasukan Nazi. Meski tak sepenuhnya relevan, namun –lazimnya berlaku di dunia militer—apa pun perintah komandan harus tetap dilaksanakan. Mayor Jones  tak punya pilihan lain, kecuali harus menembak mati anak buahnya sendiri yang tertangkap tentara Nazi. Daripada terus disiksa dan buka rahasia tenang Grendel Ops, Jones hanya bisa berucap: “Tuhan, ampunilah aku!” dan sedetik kemudian pelatuk ditarik dan dor…dor, peluru tajam menembus kepala anak buahnya sendiri dan dalam sekejap mati.

Perang Dunia I
Grendel Ops dikemas Sutradara Adrian Victoria dalam setting suasana Perang Dunia I yang melibatkan Jerman melawan negara-negara Sekutu.  Ditulis berdasarkan scenario nyata atas pengalaman Ian Flemming (1908-1964) –pencipta tokoh agen rahasia 007 James Bond—Age of Heroes berkisah tentang bagaimana awalnya sebuah unit pasukan komando Inggris dibentuk.

Sesuai labelnya sebagai pasukan khusus, unit kecil pasukan komando ini dibentuk dengan cara merekrut tentara-tentara muda dengan semangat baja, daya banting prima, dan keahilan di atas rata-rata pasukan infantri. Kopral Rains (Danny Dyer) ikut direkrut dan harus menjalani pendidikan komando super ketat dan keras di bawah gemblengan Mayor Jones.

Tiba waktunya Grendel Ops harus diluncurkan. Bersama Mayor Jones, Kopral Rains dan para anggota unit komando pasukan khusus Inggris ini harus mengemban misi tempur dengan memasuki garis pertahanan musuh di Denmark. Tujuannya satu: menghancurkan baterei sistem radar Jerman dan mencuri piranti lunak sistem peringatan dini radar Jerman.

Ikut berangkat bersama rombongan pasukan komando ini adalah Roger Rollright, tamtama  Royal Air Force yang ahli sistem radar. Kepada Kopral Rains, perintah diberikan tegas: lindungi Rollright dan bawa hidup-hidup ke Inggris. Grendel Ops ini menjadi misi penting, karena di tangan pasukan komando Inggris inilah Perang Dunia I harus berakhir dengan kemenangan di tangan Sekutu.
Kalau sistem peringatan dini radar Jerman berhasil dicuri dan dipelajari, dengan mudah pula Sekutu akan mengangkangi Jerman dengan serangan udara dan kapal tanpa harus jejaknya terlebih dahulu diketahui musuh.

Viking dan salju
Untuk mencapai benteng pertahanan musuh di Denmark, tak bisa tidak pasukan komando Inggris ini harus terbang dan melakukan terjun payung di garis belakang pertahanan Pasukan Nazi. Namun saking canggihnya sistem pertahanan dan perangkat jejak dini radar Nazi, misi ini nyaris gagal setelah pesawat angkut personel RAF ditembaki pesawat tempur Jerman.

 

Nah, tidak ada piihan lain kecuali terjun payung dan mendarat di garis pertahanan musuh. Korban pertama tewas di atas pesawat, korban lainnya adalah anggota pasukan komando Inggris berhasil ditawan Pasukan SS Nazi Jerman. Namun, tak ada kata menyerah selain terus melanjutkan misi tempur ini.

Viking adalah nama sandi yang harus diucapkan penghubung pasukan komando ini di Denmark. Ternyata, Viking ini diucapkan oleh Jensen (Izabella Miko) –agen rahasia Denmark pro Sekutu—yang belakangan menjadi “juru kunci” penunjuk lokasi benteng pertahanan Jerman.

Ketika misi sudah berhasil dilaksanakan, ganjalan penting muncul di depan. Mau lanjut melarikan diri dan selamat atau menyelamatkan rekan yang masih disandera tentara Jerman,. Mayor Jones sebagai pemimpin misi ini memilih opsi kedua. Tak bisa ditolak, tembak-menembak pun pecah di hutan salju dan berakhir dengan pilihan sulit yang tak bisa dia abaikan: tembak mati teman sendiri agar misi Grendel Ops tidak bocor ke tangan musuh.

Pilihan sulit juga dialami Kopral Reins yang bersiap bunuh diri dengan pasukan komando, sesaat sebelum diringkus Pasukan Nazi. Namun, ia urung menyayat lehernya sendiri karena Jensen, Rollright dan Steinar (Aksel Hennie) keburu menarik pelatuk senapan serbunya memberondong tanpa ampun anggota Nazi.

Reins yang harusnya menolong Rollright ternyata mengalami nasib sebaliknya: nyawanya berhasil diselamatkan dari amukan senapan mesin Jerman. Namun, Steinar tak beruntung bisa sampai ke Swedia. Ia harus tewas diberondong pasukan Nazi yang mengejar pelarian mereka. Apalagi setelah markas besar komando pasukan Inggris di London memutuskan, lokasi penjemputan  oleh jajaran tentara Inggris sesuai rencana semula terpaksa  dibatalkan karena risikonya terlalu besar bila harus dilakukan penjemputan pasukan dengan kapal selam.

No comments: