Hanya saja, Mac si maling cepat tanggap. Dia jerat calon penjeratnya dengan "jerat asmara". Singkat kata, Mac dan Gin malah menjadi sekutu yang lalu merancang aksi pencurian lain-sebuah patung antik bernilai jutaan dollar AS.
Tidak seperti film thriller lain yang mengumbar "dar-der-dor" atau aksi baku hantam penuh darah, sebaliknya Entrapment sangat hemat dalam hal ini. Yang digarap terutama adalah konflik-konflik batin, dari dua sosok yang semula saling "memburu", perlahan berubah menjadi sepasang pencuri ulung yang bahu-membahu.
Sean Connery tampil sebagai sosok pribadi yang cenderung introvert dengan ekspresi muka sangat dingin. Sementara Catherine Zeta-Jones yang tergolong pendatang baru, tampil mengesankan dengan sensualitasnya.
Film yang membikin Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad berang karena gemerlap Kota Kuala Lumpur dimanipulasi dengan pemandangan kawasan kumuh di antara gedung-gedung tinggi ini, memang penuh manipulasi optik. Di luar kepentingan Mahathir, betapa pun manipulasi-manipulasi optik itu dalam banyak hal justru menyenangkan belaka. Zeta-Jones bisa merambat tembok seperti laba-laba. Ia kemudian menjatuhkan diri dengan gerakan elok seperti kucing. Pada kesempatan yang lain lagi, ia menekuk-nekuk torso-nya untuk menghindari tali-temali-tanda sinar laser.
Mereka menjadi pasangan maling yang piawai. Mereka berusaha membobol brankas di Kantor Pusat Petronas (semacam Pertamina di sini) di jantung Kota Kuala Lumpur, Malaysia. Nah, pemandangan Kota Kuala Lumpur ini yang membikin Pemerintah Malaysia marah.
Dalam pembobolan itu, mereka memanfaatkan momentum lumpuhnya teknologi komputer saat terkena millenium bug persis di awal datangnya milenium ketiga, tahun 2000.
Aktual, penuh tipu daya, menyenangkan, itulah Entrapment. Di situ kita disuguhi maling yang sudah berkategori "maestro" dengan gerak serba kilat. Rumusnya; terlambat satu menit dan tak muncul-muncul, itu artinya saya sudah mati. (Mathias Hariyadi)
SEAN CONNERY - Salah satu adegan dalam film Entrapment yang dibintangi oleh aktor Sean Connery.
No comments:
Post a Comment