Amal Guruh Soekarnoputra
KOREOGRAFER dan pengarang lagu. Begitulah Guruh Soekarnoputra selama ini dikenal khalayak ramai. Namun diam-diam bujangan tampan, yang akan genap berumur 46 tahun pada 13 Januari 1999 nanti, kini mulai menyandang predikat baru: menjadi seniman penderma.
Beramal untuk orang lain, khususnya anak-anak putus sekolah dan para seniman yang "terlupakan", dengan cara "menjual" pagelaran seni. Itulah yang dilakukan Guruh bersama puluhan muda-mudi anak buahnya di GSP Productions ketika menggelar pagelaran tari bertajuk The Spirit of Indonesia di Balairung Sapta Pesona, Departemen Pariwisata, Seni, dan Budaya, Jakarta, Jumat-Sabtu (16/17) malam.
Dengan bendera Malam Amal itu pula maka dikutiplah dari setiap penonton "uang karcis" seharga 100 dan 50 dollar AS untuk setiap kursi. Namun apalah arti uang sebanyak itu bagi para konglomerat Indonesia dan kaum ekspatriat di Jakarta yang memang berniat mau beramal untuk orang lain. Dan bersyukurlah mereka kalau Guruh berhasil menyediakan sarana dan peluang itu melalui The Spirit of Indonesia.
"Saya dan kawan-kawan ini hanya menjadi pengisi acaranya. Yang lain-lain itu urusan panitia penyelenggara," ujar putra bungsu mendiang Presiden RI Ir Soekarno-Ny Fatmawati yang bernama lengkap Muhamad Guruh Irianto Soekarnoputra ini.
***
Penampilan Mak Sawitri (74), empu tari sekaligus pimpinan Sanggar Tari Topeng Purwakencana asal Losari (Cirebon), serasa memberi atmosfer baru di panggung yang semula kelihatan kurang ada greget. Nuansa pertunjukan seni yang mulai terbangun lewat Mak Sawitri berlanjut dengan tari Legong Jobog tentang drama perebutan barang wasiat Cupu Manik Astagina antara dua kera bersaudara, Sugriwa dan Subali.
Itu semua memang masih menyisakan kesan kental sebagai tari-tarian klasik-tradisional. Barulah pada Puspa Ragam Melayu, ciri-ciri khusus yang begitu khas pada semua koreografi Guruh lalu begitu jelas. Yakni lenggak-lenggoknya para penari perempuan yang rata-rata berwajah seger dengan roman muka sumringah dan -seakan tak mau kalah penampilan- para penari pria pun ikut bergoyang genit sembari kadang-kadang melakukan gerakan-gerakan dinamis dan macho.
***
Credit photo: Kompas/Edy Hasbi
PESONA PAYUNG -- Guruh Soekarnoputra memanfaatkan efek gerakan danwarna payung di tangan penari perempuan hingga menimbulkan dayatarik tersendiri, dalam pertunjukan Spirit of Indonesia Jumat-Sabtu (16-17/10) di Gedung Balairung Sapta Pesona, Jakarta.
No comments:
Post a Comment